Kamis, 29 April 2010

Makalah PAUD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa krisis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, social, emocional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai optimal.
Hal ini sesuai dengan hak anak, sebagai diatur dalam undang-undang no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Setiap orang tua tentunya mendambakan anaknya menjadi anak yang cerdas dan sukses dalam hidupnya. Memiliki anak yang cerdas tentunya menjadi kebanggaan orang tuanya. Untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan anak-anak ini, kebanyakan orang tua berusaha memberikan fasilitas serta sarana pendidikan yang terbaik, diantaranya dengan menyekolahkan anak Sejak dini.
Mendidik anak usia dini memang bukan hal yang mudah. Padahal, usia ini adalah masa emas usia anak. Apabila pada masa tersebut anak diberikan stimulasi yang tepat, ini akan menjadi modal penting dalam perkembangannya di kemudian hari. Oleh karena itu, adalah tugas penting bagi orang tua atau pendidik untuk berusaha mengasah seluruh potensi kecerdasan anak.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No.20 Thn 2003 pasal 1, butir 14).

Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya
Dengan mengenal potensi yang dimiliki oleh anak-anak mereka, orang tua dapat lebih dini untuk melakukan upaya-upaya pengembangannya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa orang tua atau pendidik diharapkan memiliki pemahaman mengenai aspek kecerdasan majemuk. (Mini, Rose, dkk. 2007)
Agar prinsip-prinsip dasar mengenai pendidikan pada masa usia dini diperhatikan pada setiap masyarakat, maka penulis mengangkat tema Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian dan pokok-pokok pemikiran tersebut, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Pendidikan anak usia dini itu?
2. Bagaimana proses pembelajaran di dalam PAUD?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari rumusan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apa itu pendidikan anak usia dini.
2. Mengetahui proses pembelajaran dalam PAUD.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian-pengertian
Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Kegiatan pendidikan adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai hasil belajar.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No.20 Thn 2003 pasal 1, butir 14).
Pengembangan anak usia dini adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan atau pemerintah untuk membantu anak usia dini dalam menegmbangkan potensinya.
Acuan menú pembelajaran pada pendidikan anak usia dini adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. (2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta: Depdiknas)
Menú pembelajaran generik adalah menú pendidikan anak usia dini lahir sampai 6 tahun yang dapat digunakan dalam memberikan layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program yang ditujukan bagi anak usia dini.

B. Ketentuan Umum
Keberadaan Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) didasarkan pada Keputusan Menter Nasional Nomor 051/O/2001 tanggal 19 April 2001. Misi utama Direktorat PADU adalah: (1) mengupayakan pemerataan, peningkatan mutu dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan dini; (2) meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak usia dini bagi masa depan anak-anaknya; dan (3) meningkatkan kesadaran, kemampuan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dini. (Pedoman Pengajuan Rintisan Program Pendidikan Anak Dini Usia.)

C. Prinsip Dasar Pendekatan Pendidikan Anak Usia Dini
1. Prinsip PAUD
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
b) Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.
c) Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi. Kreatifitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik, fokus, serius, dan konsentrasi.
d) Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarik dan menyenangkan bagi anak selama meraka bermain.
e) Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki ketrampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
f) Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada dilingkungan sekitar.
g) Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
h) Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan atau kecerdasannya.


2. Prinsip Perkembangan Anak
a) Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa aman dan nyaman dalam lingkungannya
b) Anak belajar terus menerus dimulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali suatu konsep, hingga mampu membuat sesuatu yang berharga.
c) Anak belajar melalui interaksi social, baik dengan orang dewasa maupun dengan teman sebaya.
d) Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajar anak
e) Perkembangan dan gaya belajar anak harus dipertimbangkan sebagai perbedaan individu
f) Anak belajar dari hal-hal yang sederhana sampai yang komplek, dari yang kongkrit ke abstrae, dari yang berupa gerakan ke bahasa verbal, dan dari diri sendiri ke interaksi dengan yang lain.

3. Prinsip Pendekatan Sentra dan Lingkaran
a) Keseluruhan proses pembelajaraanya berlandaskan pada teori dan pengalaman empirik.
b) Setiap proses pembelajaran harus ditunjukan untuk merangsang aspek kecerdasan anak melalui bermain yang terencana dan terarah serta dukungan pendidik dalam bentuk empat jenis pijakan.
c) Menempatkan penataan lingkungan main sebagai pijakan awal yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir untuk menggali pengalamannya sendiri.
d) Menggunakan estándar operasi yang baku dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi: (1) pendidik menata lingkungan main sebagai pijakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak; (2) ada pendidik yang bertugas menyambut kedatangan anak dan mempersilahkan untuk bermain bebas dulu; (3) semua anak mengikuti main pembukaan dengan bimbingan pendidik; (4) pendidik memberi waktu kepada anak untuk ke kamar kecil dan minum secara bergiliran atau pembiasaan antri; (5) anak-anak masuk ke kelompok masing-masing dengan dibimbing oleh pendidik;(6) pendidik duduk bersama anak didik dengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman sebelum main; (7) pendidik memberi waktu yang cukup kepada anak untuk melakukan kegiatan di sentra main yang disiapkan sesuai jadwal hari itu; (8) selama anak berada di sentra, secara bergilir pendidik memberi pijakan kepada setiap anak; (9) pendidik bersama anak membereskan peralatan dan tempat bermain; (10) pendidik memberi waktu anak untuk ke kamar kecil dan minum secara bergiliran; (11) pendidik duduk bersama-sama anak-anak didik dengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman setelah bermain; (12) pendidik bersama anak-anak makan bekal yang dibawanya (tidak dalam posisis istirahat); (13) kegiatan penutup; (14) anak-anak pulang secara bergilir; (15) pendidik membereskan tempat dan merapikan atau mengecek catatan dan kelengkapan adminisrasi; (16) pendidik melakukan diskusi evaluasi hari ini dan rencana esok hari; (17) pendidik pulang.
e) Mempersyaratkan pendidik dan pengelola program untuk mengikuti pelatihan sebelum menerapkan metode ini.
f) Melibatkan orang tua dan keluarga sebagai salah satu kesatuan proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan anak dirumah. (2007. Pedoman Penerapan Pendekatan Sentra dan Lingkaran)
D. Langkah-langkah pelaksanaan PAUD
1. Persiapan
a) Penyiapan pendidik dan pengelolaan melalui pelatihan dan pegangan
b) Penyiapan tempat dan alat bermain edukatif sesuai dengan jenis sentra yang akan dibuka dan tingkatan usia anak
c) Penyiapan administrasi kelompok dan pencatatan perkembangan anak
d) Pengenalan metode pembelajaran kepada para orang tua. Agar orang tua mengenal metode ini sehingga tidak protes ketika kegiatan anaknya hanya bermain.
2. Pelaksanaan
a) Membuka sentra secara bertahap, sesuai dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung lainnya
b) Pelaksanaan secara bergilir setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan jadwal
c) Memberikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada setiap anak agar tidak bosan dan berebut
d) Seiring dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung, maka perlu penambahan sentra baru apabila belum lengkap
e) Melengkapi setiap sentra dengan berbagai jenis alat permainan edukatif baik yang buatan pabrik ataupun yang dikembangkan sendiri dengan memanfaatkan bahan limbah dan lingkungan alam sekitar.

E. Proses pembelajaran PAUD
1. Penataan Lingkungan Main
a) Sebelum anak datang pendidik menyiapkan bahan dan alat main sesuai rencana dan jadwal kegiatan
b) Pendidik menata alat dan bahan main yang akan digunakan
c) Penataan alat main harus dicerminkan rencana pembelajaran yang sudah dibuat
2. Penyambutan anak
Sambil menyiapkan tempat dan alat main, agar ada seorang pendidik yang bertugas menyambut kedatangan anak. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain bebas dulu dengan teman-teman lainnya sambil menunggu kegiatan dimulai. Sebaiknya para orang tua sudah tidak bergabung dengan anak
3. Main pembukaan
Pendidik menyiapkan seluruh anak dalam lingkaran, lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan.
4. Transisi 10 Menit
Tujuannya agar anak-anak kembali tenang setelah bermain.
5. Kegiatan inti di masing-masing kelompok.
a) Pijakan pengalaman sebelum main
b) Pijakan Pengalaman selama anak main
c) Pijakan pengalaman setelam main
6. Makan bekal bersama
Kegiatan penutup. (2003. Pedoman Pengajuan Rintisan Program Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Depdiknas)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No.20 Thn 2003 pasal 1, butir 14).
2. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
b. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.

B. SARAN
1. Orang tua diharapkan memberikan panduan dan arahan anak semenjak usia dini.
2. Orang tua dan masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam pelaksanaan program PAUD.


DAFTAR RUJUKAN

Mini, Rose, dkk. 2007. Panduan Mengenal dan Mengasah Kecerdasan Majemuk Anak. Jakarta: IndocampPrima
-------------. 2007. Pedoman Penerapan Pendekatan “ Beyond Centres And Circle Time ( BCCT) “ (Pendekatan Sentra dan Lingkaran) dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Salim, Nibras, dkk. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Depdiknas
-------------. 2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta: Depdiknas.
-------------. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain. Jakarta: Depdiknas.
-------------. 2003. Pedoman Pengajuan Rintisan Program Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Depdiknas.



DAFTAR PERTANYAAN

No Nama Pertanyaan Jawaban
1 Fitri : Perbedaan PAUD dengan TK Jwb Kurikulum yang digunakan antara PAUD dan TK berbeda dan sudah ditentukan oleh Depdiknas. Metode pembelajaran yang digunakan berbeda kalau PAUD metode masih banyak menggunakan metode bermain sedangkan TK metode pembelajararanya sudah mengarah ke pendidikan formal.
2 Husni Kenapa biaya PAUD lebih mahal dari TK dan solusi apa untuk keluarga kurang mampu 1. Karena dalam PAUD menggunakan metode bermain sehingga memerlukan biaya tambah dari pada TK. jwb Karna mengajar usia anak PAUD lebih sulit dari pada anak TK jadi memerlukan tenaga ekstra.
Solusi untuk keluarga kurang mampu agar keluarga itu mengonsultasikan dengan pihak lembaga dan meminta keringanan, boleh atau tidak tergantung oleh lembaga itu sendiri.
3 Elok Metode pembelajaran PAUD jwb Metode belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya
4 Syafi’i Bagaimana proses pengadaan PAUD dan apakah PAUD itu pendidikan formal Pengadaan PAUD adalah
1. Harus mempunyai murid
2. Laporan ke dinas pendidikan melalui Penilik Luar Sekolah
3. Penilik Luar sekolah melakukan survey
4. Dengan hasil survey dinas pendidikan mengeluarkan Surat Izin Operasional ( PLS Kec.Pare )
PAUD adalah pendidikan non formal tapi dalam naungan Dinas Pendidikan dan yang menangani Penilik Luar Sekolah ( PLS )
5 Sisca De Misga Apakah di dalam PAUD ada jenjang/ tingkatan atau naik kelas PAUD adalah pendidikan 1 th atau 2 th semua tergantung dalam lembaga, naik kelas tidak ada dalam PAUD hanya pendidikan bermain sambil belajar sebelum menempuh pendidikan formal
6 Agung Apakah di dalam PAUD ada sebuah penilaian / rapor Penilaian atau Rapor tidak ada tapi dalam PAUD hanya ada buku komunikasi yang fungsinya untuk berkomunikasi antara guru dengan wali murid.

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates